Deployment Model

Image result for cloud computing
Cloud computing atau komputasi cloud dapat diartikan sebagai suatu teknologi yang memanfaatkan internet sebagai resource untuk komputasi yang dapat di-requset oleh pengguna dan merupakan sebuah layanan dengan pusat server bersifat virtual atau berada dalam cloud (internet) itu sendiri (Krishnadi, 2010). 


Deployment Model 

1 Public Cloud
Public Cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanannya. 
Contoh Public Cloud yang gratis: 
GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail, dsb. Contoh Public Cloud yang berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb.

Keuntungan: 
Pengguna tidak perlu berinvestasi untuk merawat serta membangun infrastruktur, platform, ataupun aplikasi. Kita tinggal memakai secara gratis (untuk layanan yang gratis) atau membayar sebanyak pemakaian (pay as you go). Dengan pendekatan ini, kita bisa mengurangi dan merubah biaya Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex (Operational Expenditure). 

Kerugian: 
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita pakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur internetnya.

 2.Private Cloud
Private Cloud Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada.

Contoh layanannya: 
SaaS: Web Application, Mail Server, Database Server untuk keperluan internal. PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang untuk internal IaaS: Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal 
Keuntungan: 
Menghemat bandwidth internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, akan tetapi tetap saja tergantung dengan koneksi jaringan lokal (intranet). Kerugian: Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastrukturnya.Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.

3. Hybrid Cloud
Hybrid Cloud Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
 Contohnya: 
Perusahaan A menyewa layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut ada aturan kalau data nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan pada pihak ketiga. Untuk menaati peraturan yang ada, data nasabah dari perusahaan A tetap disimpan pada database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan konektifitasnya ke database internal tersebut. 
Perusahaan B menyewa layanan dari Office365 (Public Cloud). Karena perusahaan B tersebut sudah mempunyai banyak user yang tersimpan di Active Directory yang berjalan di atas Windows Server mereka (Private Cloud), akan lebih efektif kalau Active Directory tersebut dijadikan identity untuk login ke Office365. 
Keuntungan: 
Keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti penyimpan data di public cloud tidak aman, ya). Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari keduanya. 
Kerugian: 
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang. 

4. Community Cloud 
Community Cloud adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dsb. 
Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya. 
Keuntungan: 
Bisa bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas yang mempunyai kepentingan yang sama. Melakukan hal yang sama bersama-sama tentunya lebih ringan daripada melakukannya sendiri. 
Kerugian: 
Ketergantungan antar organisasi jika tiap-tiap organisasi tersebut saling berbagi sumber daya.


Study Case

 Sebuah perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrase system di bidang TI. Motivasinya dalah efisiensi biaya, tanpa mengurangi produktifitas. Hal yang ingin dilakukan:
1. Efisiensi biaya pembelian Perangkat Lunak (aplikasi, sistem operasi).
  Untuk mengefisiensi biaya pembelian perangkat lunak seperti aplikasi dan system operasi kita bisa menghematnya dengan menggunakan Free Open Source Software. Banyak keuntungan yang didapatkan saat menggunakan FOSS, selain penghematan biaya saat pengadaan software, ketika pembelian sistem operasi untuk desktop dan server beserta aplikasi yang digunakan. Biaya pemeliharaan jika menggunakan FOSS akan mudah memperoleh update terhadap bug/patch, dokumentasi dan support yang didukung komunitas FOSS dunia. Pemeliharaan dalam bidang keamanan juga akan lebih mudah karena virus jarang terjadi pada linux. Masih bisa menggunakan computer lama karena dalam menggunakan FOSS tidak harus merubah infrastruktur dan perangkat computer yang digunakan. Biaya yang rencananya digunakan untuk membeli software dapat digunakan untuk membeli hardware, untuk biaya mengembangkan perusahaan, melakukan pemasaran produk secara online, menyediakan akses internet untuk karyawan dari biaya yang seharusnya dipakai membeli software tersebut. Dengan demikian produktifitas perusahaan akan meningkat dan karyawan akan lebih senang bekerja karena mendapatkan akses internet dari perusahaan.
2. Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat).
 Menggunakan FOSS tidak harus memiliki keahlian khusus dalam bidang pemrograman kita dapat memahaminya dengan mulai mempelajari sitemnya. Tingkat user friendly dan keindahan desktop (GUI) serta dukungan support hardware yang semakin baik dan mudah digunakan, pandangan bahwa FOSS sulit menjadi berubah. Jadi tenaga kerja dalam negeri pun bisa untuk menggunakannya, hal ini bisa mengurangi pengangguran yang ada di Negara kita, dan sudah waktunya untuk mengurangi tenaga kerja asing karena kemampuan orang lokal pun tidak kalah sebenarnya dengan orang asing.
3. Optimalisasi teknologi jaringan komputer.
    Model layanan Cloud Computing yang cocok untuk digunakan dalam mengoptimalisasi jaringan komputer yang dipakai pada perusahaan tersebut yaitu IAAS (Infrastructure AS A Service). IAAS yaitu jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan computer, perangkat keras jaringan, computer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi.

Posting Komentar

0 Komentar